Pemprov Lampung Ajak Blogger dan Mahasiswa Promosikan Potensi Daerah

Pemprov Lampung Ajak Blogger dan Mahasiswa Promosikan Potensi Daerah - Pekan lalu saya mengikuti sebuah acara workshop yang diadakan oleh Pemprov Lampung. Obrolan seputar bagaimana teknologi saat ini adalah sebuah kunci untuk memeroleh sarana promosi murah dan mudah bagi pelaku bisnis. Kegiatan workshop itu diadakan di Novotel Hotel Bandarlampung, 6 Desember 2017. Diikuti oleh mahasiswa dan pengiat media sosial sebagai pesertanya. Terdapat beberapa pengrajin yang melakukan demo cara membatik dan membawa hasil produksi mereka untuk dipamerkan. Ada juga acara fashion show tapis bertajuk Tapis Zaman Now selagi kami disuguhi kudapan dan makan malam. Pokoknya acaranya menyenangkan dan saya pulang dengan perut kenyang. Hehehe.

Pemprov Lampung Ajak Blogger dan Mahasiswa Promosikan Potensi Daerah 

Para pengrajin batik tulis yang ada di ruangan itu mengizinkan peserta dan pengunjung untuk mencoba sendiri bagaimana susah dan ribetnya membatik. Bergantian para pengunjung dan peserta mencoba. Ternyata jauh diluar dugaan, membatik bukan perkara yang mudah. Dibutuhkan konsistensi dan konsentrasi agar tidak ada lilin yang melekat tidak pada tempatnya. Selain batik tulis, ada beberapa jenis kudapan hasil olahan Kelompok Wanita Tani 'Sri Rejeki'. 

Potensi Lampung

Menurut saya pribadi, Lampung punya potensi yang berlimpah. Destinasi wisata semakin tahun semakin bertambah, dari pantai, gunung, tempat piknik, tempat berkemah, sampai dengan tempat belanja, semuanya semakin bertambah dari hari ke hari. Kuliner? Hampir tiap ruas jalan punya tempat wisata kuliner, dan tidak tanggung-tanggung, macam-macam kuliner juga ada. Western, eastern, atau bahkan masakan khas daerah Aceh, Makassar, Padang, menjamur di mana-mana. Kalau dulu zamannya saya masih sekolah, jajanannya hanya mi tek-tek, sate, nasi padang, atau bakso, dan bingung mau cari makanan apalagi karena kok ya itu-itu melulu, sekarang saya tambah sering bingung mau makan apa karena terlalu banyak jenis makanan yang ditawarkan. 

Lampung bertumbuh pesat. Makin banyak mal, kafe, hotel, dan ruko yang dibangun. Makin banyak orang-orang menghabiskan waktu di luar rumah. Saya rasa pertumbuhan ekonomi di Lampung ada kaitannya juga dengan semakin seringnya jalanan utama Kota Bandarlampung macet parah. Hahaha.

Jadi, pada kegiatan workshop malam itu, Pemprov mengahdirkan tiga narasumber yaitu Zaky Senafal (pelaku bisnis Lampung dan berkecimpung dalam bidang creative media), Oyosh Suroso HN (jurnalis dan editor kawakan), dan Naqiyyah Syam (penulis dan founder Tapis Blogger). 

Data Publik Diperlukan

Dalam penyampaiannya, Bang Oyos menyampaikan bahwa saat ini pemerintah sudah berusaha untuk membangun good government, tapi masih banyak lembaga atau dinas pemerintahan yang tidak memiliki data publik. Padahal semestinya data publik jika dihubungkan dengan banyak hal dapat diolah menjadi sebuah tulisan yang menarik dan akan menjadi bacaan yang tidak hilang oleh waktu. Bahkan di beberapa daerah yang berupaya untuk mempromosikan potensi wilayahnya, data publik dapat digunakan sebagai sarana marketing.

Media Sosial; Sarana Promosi yang Mudah dan Murah

Media sosial sendiri adalah sarana promosi yang mudah sekaligus murah, siapapun bisa melakukannya, mempromosikan produk dan jasanya, cukup dengan dengan instagram, facebook, twitter, dan media sosial lainnya, ujar Zaky Senafal. Zaky Senafal ini sendiri adalah pelaku bisnis yang sudah memanfaatkan media sosial untuk keperluan promosinya. Lanjutnya lagi, "Bulan ini Lampung sedang banyak-banyaknya kegiatan. Ada pertunjukan lumba-lumba di PKOR, pembukaan Transmart Lampung, Lampung Fair, dan banyak sekali kegiatan lainnya. Sebagai orang yang tinggal di Lampung, kita harus bisa melihat hal ini sebagai peluang."

Blogger untuk Promosi Potensi Daerah

Sementara itu, ibu Naqiyyah Syam mengajak para pemuda Lampung khususnya untuk mulai menulis dan memanfaatkan blog sebagai medianya. Blog bisa membuat potensi daaerah dikenal luas baik di kalangan masyarakat daerah ataupun nasional.

Saya setuju, menulis tidak melulu tentang hal yang spektakuler, hal yang istimewa atau hal yang berbayar, justru mungkin dari hal paling sepele, atau dari hal paling absurd, atau dari hal paling tidak masuk akal yang kita tulis dapat membantu orang lain menemukan informasi. Termasuk dalam mempromosikan potensi yang ada di sekitar kita. Mari menulis!